Rotiiiii....sebenarnya bukan erssa saja penikmat roti, tapi papanya juga. Tapi kalau soal habisin roti, nah mommynya..heheheheheh. Kemarin-kemarin betah dengan resep sang jin ko alias no knead bread, sekarang mau coba resep rada mirip sang jin ko tapi pake acara 5 minute knead terus diinapkan semalam di kulkas. Resep dari grup NCC ini juga akhirnya kepake karena pagi-pagi harus ke rumah sakit untuk cek darah lengkap, yup erssa sakit :( nah nih roti buat sarapan paginya. Sejak tanggal 31 desember 2014 Erssa demam, panasnya sampai 39,8C dikasih paracetamol drop,turun sebentar trus naik lagi, akhirnya menjelang tahun baru kami bertiga ke dokter anak, kata dokter tenggorokannya merah, gejala radang, dikasih penurun panas dan antibiotik. Seperti biasa erssa kami hindarkan dari antibiotik, kami percaya pada daya tahan tubuhnya dan kemampuannya mengatasi sakitnya. Walau begitu malam tahun baru pertama kami rayakan bertiga, tidak lewat begitu saja, papanya masih membelikan kembang api buat hiburan erssa. Biar lemas dan masih panas badannya, erssa masih exciting liat kembang api (mo nagis rasanya-cuma bisa berdoa semoga erssa lekas sembuh) .
Tapi...setelah tiga hari panasnya tidak berhenti, aku dan papanya juga menemukan bintik-bintik merah seperti biang keringat penuh di punggung dan sebagian dadanya. Lari dah ke dokter lagi dan kata dokter campak! (walau aku penasaran mengapa erssa ngga batuk pilek, bukannya virus campak menyerang selaput lendir ditenggorokan dan pernafasan?) kata dokter bisa jadi karena daya tahan tubuhnya yang bagus..tapi masih penasaran juga. Sepertinya dokter membaca ke kwatiran kami, akhirnya diberi rujukan untuk tes darah lengkap kali aja ada DBD atau typhus. Jadi kamipun bersiap-siap menuju lab di rumah sakit, sebelumnya mastiin erssa sarapan, yup dia makan roti sobek keju satu buah saja plus biskuit :( .
Hati jadi susah kepikiran tangannya kudu diambil darah,jadi ingat saat erss baru berumur sehari harus diambil darah untuk tes bilirubinnya dua tangan dan dua kakinya jadi korban, walhasil kami mencak mencak di rumah sakit. Tapi itu kali yang bikin erssa tahan banting, nangis pas disuntik aja,sesegera jarumnya dicabut, erssa pun berhenti menangis seketika...seperti itu disetiap acara vaksin nya juga...good job son ! Daaan... hasil tes darahnya negatif DBD dan typhus. Dari hasil tes darah juga kondisinya bagus, apalagi imunnya...alhamdulillah...mommy jadi lebih semangat bikin makanan yang cukup nutrisi ;)
Back to rotinya, roti ini saya buat malam disela-sela tangisan erssa yang suka kaget bangun, mungkin karena panas tubuhnya yang bikin ga nyaman. Bikin adonanya ga lama abisin waktu 15 menit saja, langsung masukin kulkas. Selanjutnya bangun pagi tinggal panggang.
Roti Sobek Keju Nginep
Written By Mommy Erssa
Bahan :
Tepung terigu Protein tinggi 220 gram
Tepung terigu protein sedang 180 gram
Susu cair hangat 225 ml
Mentega cair 50ml
Ragi 1+1/4 sdt
Telur 1 butir
Gula pasir 5 sdm
Keju untuk taburan
susu cair untuk olesan
Cara membuat :
1. Campur susu, gula pasir dan ragi, aduk biarkan ragi mengembang selama 10 menit.
2. Tuang mentega cair dan telur ke dalam larutan susu dan ragi aduk dengan garpu hingga bercampur. Tuang kedalam camouran terigu, uleni hingga adonan tidak lengket ditangan (sekitar 5-7menit, bulatkan adonan dan tutup dengan plastik, masukkan kulkas. Biarkan semalaman.
3. Keluarkan adonan dari kulkas, kempiskan, dan uleni sebentar, bentuk bulat,susun di loyang, biatkan sambil panaskan oven 180°C selama 10 menit.
4. Oles roti dengan susu cair,taburi keju parut. Panggang selama 20-25 menit. Angkat sajikan hangat.
Tekstur rotinya lembut,pastikan saat dikulkas adonan tertutup rapat agar tidak kering.