Senin, 13 Juli 2020

Talam Labu kuning






Draft kue ini tertanggal 5 Mei 2017. Saat itu sya hamil 28 minggu. Menurut hasil usg dokter anak perempuan, kami pun sudah mulai memilih-milih nama. Erssa datang dengan nama Bella, ia ingin adeknya dinamai Bella. Sepakat !! harus ada BELLA nya. Sayapun teringat kembali mimpi saya sebelum mengandung Bella. Melihat bulan purnama merah jambu yang sangat indah di sebelah barat, sayapun berlalu ke arah barat, ingin melihat bulan itu agar lebih dekat. Bapak pun ikut, bahkan meninggalkan ibu sendiri untuk berlari, mendahului saya, hingga lebih dekat, dan tiba-tiba  bulan itu perlahan mulai jatuh, bapak pun berlari dan berusaha menggampainya, tetapi tiba-tiba bulan itu jatuh, menimpa perut saya, sayapun jatuh terduduk, dan bapak menyaksikan semua itu.

Sebagaimana saat mengandung Erssa, sayapun melakukan cek darah lengkap, hanya utnuk melihat apakah gula darah, kolestrol masih dalam batas normal. Jam 10 malam, saya sempatkan mengetik resep kue Talam Labu ini, mengupload foto-fotonya, tetapi belum sempat menulis cerita apapun, keburu ngantuk. Besok pagi sudah harus cek darah puasa.

Di Pagi hari, saya melakukan aktifitas seperti biasa, memasak buat sarapan Erssa, setelah itu pergi berdua dengannya ke lab untuk cek darah. Setelah itu kami ke rumah Julak Yaya, maksud hati sekalian makan bekal dari rumah karena harus balik lagi ke lab. Saat itu saya sudah merasa kalau si Bella, sudah mulai berkurang gerakannya. Tidak seperti hari-hari kemarin, begitu aktif sekali. Sayapun makan makanan bekal saat itu dengan tidak antusias, kepikiran berusaha sesekali mengusap perut saya sambil bercerita dengan julak, Erssa pun sedang makan saat itu. 2 jam kemudian, kami kembali ke lab. Hasil pemeriksaan saat itu semuanya normal. Saat tiba di rumah, sholat dhuhur dan langsung menemani Erssa istirahat siang. Susah bagi saya tidur, terus berusaha menghitung gerakan janin, "Bella, bergerak sayang, supaya mommy tidak khawatir". Sesekali bergerak, tapi lemah ๐Ÿ˜ข.

Haripun menjelang malam, gerakannya makin sulit dirasa. Sayapun menelpon papa Erssa yang saat itu sedang di Bogor bercerita tentang kekwatiran ini, dan kamipun sepakat untuk segera periksa ke dokter atau rumah sakit. Tapi, hari sudah malam, tidak ada dokter yang buka, rumah sakitpun jauh, di rumah, kami hanya berdua. Pagi-pagi saya langsung menelpon teman SMA saya yang kebetulan kepala puskesmas yang letaknya hanya sekitar 300 meter dari rumah. Dokter Dian, iapun menyarankan saya segera ke puskesmas, ia akan menunggu saya di sana. Perasaan saya makin tak enak, Erssa hanya minum susu, ia tak ingin makan tapi lebih suka memeluk saya, ia tahu hati dsaya sedang gundah.

Menggandengnya, kamipun ke puskesmas. Hanya ada satu perawat dan satu bidan di sana, wajar, ini hari minggu. Dokter Dian sudah menelpon rekannya, mereka memang sudah menanti kedatangan kami. Saya langsung direbahkan, merekapun mulai mendengar detak jantung Bayi, tetapi tidak mendengar apapun dan dilanjutkan dengan VT, tetapi belum ada bukaan. Saya semakin gundah. Erssa duduk manis di luar, dibatasi gorden, iya hanya sesekali memanggil, Mommy, mommy baik-baik saja? usia nya jalan 4 tahun saat itu.

Dokter Dian datang, dengan sigap iya menghidupkan alat usg, dan segera melakukan usg. saya masih ingat kata-katanya saat itu, "Ra, saya tidak melihat dan mendengar ada detak jantung, tapi mungkin saya salah, saya rujuk ya ke Rumah Sakit, supaya dokter kandungan bisa melihatnya dengan jelas". Saya lemas, tak terasa air mata saya menetes, tapi saya mengangguk. "Saya akan siapkan ambulance dan segala sesuatunya".
Saya pun menelpon julak Yaya, memintanya segera ke puskesmas, sekalian belikan nasi kuning buat Erssa yang belum sarapan. Saya sudah tidak dibolehkan pulang, sayapun di infus. Saya menelpon suami, dan mengatakan semuanya. Ia diam, saya tahu ia sedih dan bingung karena ia kami terpisah jauh. Tapi Ia berusaha memastikan saya akan ke rumah sakit mana, dan siapa yang akan menjaga Erssa sementara.

Julak Yaya datang, ia pun menangis, kami menangis, Erssa juga. Sementara itu Ersa memeluk saya erat dan berkata "Erssa tidak mau makan mommy, Erssa hanya mau dekat mommy, Erssa ga akan ninggalin Mommy"๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ. Ambulance siap, saya pun di dorong untuk menaikinya, Julak Yaya menggendong Erssa yang matanya berkaca-kaca. Mereka kemudian menyusul sekaligus membawa baju ganti saya dan perlengkapan seperlunya.

Rumah Sakit Dian Harapan. Setibanya di saya, langsung diterima bagian IGD. Dokter IGD pun  dengan sigap menghampiri, membaca beberapa catatan dan meminta perawat melakukan pengambilan darah untuk di cek. Dokterpun bertanya beberapa hal pada saya seputar sejak kapan gerakan janin tidak terasa, kapan terakhir kontrol dan semacamnya. Saya baru kontrol ke dokter Kandungan F, dokter yang juga bekerja di RS ini di hari rabu tanggal 3 Mei dan semuanya baik-baik saja.

Saya harus dirawat inap, dengan diagnosa IUFD, kematian janin dalam kandungan, dan dari penuturan dokter IGD yang langsung menghubungi dokter F, akan dilakukan tindakan induksi obat membuka jalan lahir, untuk persalinan secara normal. Saat sendiri, di ruang IGD, oma Ram masuk ke dalam, dengan airmata memeluk saya. saya juga cuma menangis.

Malam itu di ruang VIP, hanya saya dan Erssa, ya, menemani saya di rumah sakit, kami berdua tidur di ranjang pasien. Belum ada tanda-tanda mules semua masih berjalan biasa saja. Hingga esok harinya, ruangan mulai ramai oleh keluarga, Ibu, Bapak, Kak Mad, Oma ram, Julak Yaya dan mas Narto suaminya. Tak lama, papa Erssa tiba, setibanya di pintu kamar, langsung air mata ini tumpah. Antara senang ataupun sedih, Erssa juga  memeluknya erat.



KUE TALAM LABU KUNING
by Mommy Erssa

Lapisan Kuning (Bawah):
450 gram labu kuning, dikukus
300 ml santan dari 200 ml santan instan dilarutkan air 500 ml
1/2 sdt garam
100 gram tepung sagu
50 gram tepung terigu /tepung beras
150 gram gula pasir
Telur 1 butir
1/2 sdt essence  vanila
1/2 sdt bubuk kayu manis

Lapisan Putih (Atas):
400 ml santan kental matang (pakai sisa santan di atas)
1/2 sdt garam
60 gram tepung beras
40 gram tepung sagu/tapioka
2 sdm gula pasir
1/4 sdt essence vanila

Cara membuat:
1. Panaskan dandang kukusan/klakat. Jika memakai dandang biasa, lapisi tutupnya dengan serbet bersih.
2. Lapisan bawah (kuning): Blender labu kuning dan telur serta setengah bagian santan sampai benar-benar halus. Tuang ke dalam baskom. Masukkan tepung sagu, garam, gula pasir dan vanila essence. Aduk rata dengan hand whisk. Masukkan sisa santan sambil diaduk rata hingga adonan licin. Tuang ke dalam cetakan yang sudah diolesi sedikit minyak goreng. Isi sampai 2/3 tinggi cetakan. Kukus 10 menit.
2. Lapisan atas (putih): Campur dan aduk rata semua bahan. Tuang ke atas lapisan bawah (kuning) tadi. Kukus kembali 10 menit atau hingga lapisan atas 'set' (memadat). Angkat. Biarkan sampai dingin dalam cetakan lalu keluarkan.
 B

Kamis, 07 Mei 2020

Palm Cheese Cookies






8 Mei 2020, akhirnya semangat sudah mulai terkumpul kembali untuk menulis di diary online ini. Tepat 3 tahun lebih sudah 'berpuasa' berbagi cerita tentang rumah, masakan, erssa, kehidupan dan celotehnya. Erssa saat ini sudah jalan tujuh tahun, bulan depan insya Allah akan masuk SD. begitu banyak cerita dan resep-reseo yang tak terupdate, resep cemilan baru Erssa, bekal sekolah dan MPASI adek Erssa yang bungsu, Baby K. Nah !

Bebarengan dengan itu saya juga sudah mulai aktif bekerja kembali. Namun bukan karena sibuk ngurus anak dan kerja. Alhamdulillah ada yang bantu mengasuh baby K, oma, sejauh ini oma cukup amanah. Baby K pun terbiasa ketika harus ditinggal keluar kota. Di tinggal dengan stok ASIP di kulkas.

Walaupun ada pengasuh, acara mandiin bayi tetap dilakukan sendiri, sebisa mungkin meminimalisir akses pengasuh pada baby K jika saya berada di rumah. Bermain godain baby K bersama Erssa begitu seru dan sayang untuk dilewatkan sekedar menulis resep di blog. I Enjoy this life very much. Kebahagiaan melihat baby K tumbuh sehat, dan bagaimana Erssa yang begitu menyayangi adeknya adalah kenikmatan tersendiri setiap harinya. Saya pernah kehilangan seorang anak, Bella, adik Erssa (saya akan bercerita di lain waktu), tetapi setelah itu Allah memberi kepercayaan untuk melahirkan baby K. Tidak sampai di situ berbagai kebahagiaan Allah berikan secara beruntun. Alhamdulillah.

Bahkan saat sekarang ini, saat Pandemi COVID 19 mewabah di dunia, termasuk Indonesia, dan kami yang tinggal di ujung timur, Jayapura pun terkena imbasnya๐Ÿ˜ท. Berkah dan rahmat Allah tak habis-habis. Working from home, buat saya dan papanya Erssa, studying from home untuk Erssa, belum lagi pembatasan wilayah, jam beraktifitas yang hanya sampai pukul 14.00 benar-benar merubah rutinitas yang ada. Tetapi selalu saja ada hikmahnya. Saya jadi punya banyak waktu dengan Erssa dan Baby K. Walaupun di rumah sudah ga sepi lagi, sudah ada 2 orang sepupu Erssa, Zaidan dan Boven yang nyaris sebaya. Sehingga Erssa lebih sibuk bermain bersama mereka ๐Ÿ˜ฅ ke mommynya untuk bermanja hanya pada saat menjelang tidur, "Mommy peluk...permintaan rutin sebelum tidur". Time flies.....

Lucky me ada baby K, bayi perempuan yang sedang lucu-lucunya, selalu mengalihkan perhatian dan ngangenin (kalau lagi sambil kerja dan dia lagi main, sempetin curi waktu tengokin, ciumin dan main sebentar). Aktifitas kerja yang lebih fleksibel karena dilakukan di rumah juga membuat quality time dengan baby K pun melimpah. Sampai-sampai rasa untuk berbagi kembali muncul, dan setelah melewati banyak resep-resep makanan enak dan sehat lain yang keburu ludes sebelum di foto ๐Ÿ˜€ kembalilah dengan resep yang satu ini.

Kukis ini kedoyanan Erssa, dulu pernah bikin waktu di Manokwari akhir tahun 2016 untuk kue natal tantenya Erssa, cuman saat itu ga sempet foto dan upload resepnya. Tapi again Erssa lupa dengan kue ini karena setelah itu ga pernah bikin lagi. Pas bikin ini kemarin, Erssa lebih suka ngemil palm sugarnya ๐Ÿ˜‹berdua bareng sepupunya Boven bolak balik icip secubit. Pas mateng...Erssa, Boven dan Zaidan pun langsung komen "Enaaak!". Baby K juga sempet icip 1 dan langsung bilang "mamam..mamam"...dan langsung dimasukin semua ke mulutnya, padahal giginya baru enam, empat di atas, dua di bawah. dia paling doyan makan, apapun kalo dikasih dihajar. Tapi tentu saja ga semudah itu baby K..you're just one year old, sabar yaaa....๐Ÿ˜˜

Tekstur kukis ini ga ngeprul atau lumer di lidah, tapi cenderung renyah karena penggunaan margarin yang lebih banyak dari mentega. Terus pemanggangan pun dilakukan sedikit lebih lama tapi ga gosong supaya setalah dingin kukis renyah sempurna. Buat anak-anak yang doyan biskuit pasti suka, rasa manis palm sugar,  wangi dan rasa keju yang samar bener-bener bikin nagih. Yakin deh bakal bolak balik ngemilin ini.




Palm Cheese Cookies
By Mommy Erssa


Bahan :

Mentega 100 gram
Margarin 400 gram
Gula bubuk 150 gram
Telur utuh 2 butir
Susu bubuk 60 gram
Tepung Maizena 25 gram
Tepung Protein rendah (ayak bersama maizena) 750-800 gram
Keju parmesan 100 gram
Keju cheddar parut 50 gram
Palm sugar 200 gram


Cara membuat :

1. Kocok mentega, margarin, gula bubuk, susu bubuk hingga rata dengan mixer kemudian masukan telur satu persatu hingga adonan lembut masukan 2 macam keju bersamaan dan kocok asal rata. Matikan mixer

2. Tambahkan tepung terigu dan maizena aduk dengan spatula hingga adonan rata dan bisa dipulung.
3. Pulung adonan memanjang di atas silmat dan potong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Kemudian balurkan dengan palm sugar, tata di atas loyang dan siap dipanggang di oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu. Suhu 180℃ api bawah 15 menit dan dilanjutkan api atas 150℃ 10 menit atau tergantung oven masing-masing, hingga kue matang. Tingkat kematangan hingga kue kokoh namun jika ditekan masih terasa sedikit lembut. Setelah dingin kue akan lebih kokoh dan renyah.
4. Masukan ke dalam toples kedap jika kue sudah dingin agar tetap renyah.

Minggu, 23 April 2017

Brudel Cake




Ini adalah cake yang seperti roti atau roti yang seperti cake. Brudel cake ini terkenal sekali di Manado. Nenekibu nya erssa kalo bikin hanya dengan 4 telur bisa jadi 3 loyang tulban ukuran 22 cm. Suka banget sama ini kue. Hanya saja belum pernah secara langsung liat nenekibu bikin nih kue. Apalagi resepnya itu masih pakai ilmu kira-kira. Luar biasa yah orang-orang dulu, bikin kue [ake perbandingan bahan saja cukup. Beberapa kali nanya emang dikasih tahu tapi ya itu pakai perbandingan...waduh repot dunk. Dulu waktu di bogor pernah bikin pakai resepnya teh ricke. Hasilnya enak sih cuman serasa masih seret ditenggorokan. Jadi berasa berat deh cake nya. Setelah itu ga pernah bikin lagi. Kali ini pengen bikin, mungkin mewakili perasaan yang juga galau.
Galau mikirin usia kandungan udah masuk 24 minggu alias 6 bulan tapi belum nemu dokter kandungan yang sreg. So far sejak awal di Manokwari udah konsul sama dokter Eko, he is the best in town. Ya terang aja dengan status ibu kota provinsi dokter kandungan di kota itu Cuma 3 orang. Dokter eko lah yang peling senior dari ketiganya dan konon paling care, selalu datang saat pasiennya melahirkan, bukan Cuma saat sc aja. Lumayanlah..sejak awal kontrol di dokter Eko terkesan, sempet bolak-balik waktu ngeflek dan bedrest seminggu. Saran dan pemberian vitamin juga treatmentnya sesuai harapan. Masalahnya hanya ngantrinya minta ampun (maklum the best in town J )Walaupun antrinya ga karuan, dan mas-mas yang jagain buku antrian bener-bener ga ramah, erssa dengan setia selalu nemani mommy dan papanya konsul. Alasannya simple “mau lihat adek di tv”.

Sekitar nah setelah 3 bulanan terbiasa dengan ritme dokter eko, kudu ke Jayapura. Nah the story begun. Banyak banget dokter kandungan di sini. Ada yang bilang dokter Apter, Suhartono, Daniel, Dokter Putu, Beberapa rekomen temen daaaaan semuanya buka praktek di daerah Abe dan Jayapura, malam hari pula. Terus jam berapa kudu dari sentani? Pulangnya?. Akhirnya putuskan kudu kontrol di faskes dulu sambil nyari dokter di daerah sentani yang ok. Kontak temen dokter umum, dokter Dian yang kebetulan kepala puskesmas sentani. Akhirnya direkomen bidannya, Bidan Dahlia. Kenapa di Puskesmas? Kenapa tidak? Beberapa alasan yang menyertai adalah : Jarak puskesmas yang kuran dari setengah kilo dari rumah memydahkan akses kalau sewaktu ada kondisi darurat saat malam hari atau pada waktu-waktu tidak biasa. Bidannya pun bisa on call. Kedekatan dengan kepala puskesmas sedikit banyak memudahkan segala birokrasi, untuk rujukan, saat kontrol dsb. Dibuktikan ga perlu pakai antri dan urus sana-sani, langsung ditangani bidannya. Kenyamanan, dalam hal ini nukan fasilitasnya tetapi orang-orangnya membuat nyaman, ini yang penting bagi psikologi  ibu hamil. Dan jangan salah kira, biar kata puskesmas, ibu hamil melalui rangkaian tes, seperti tes darah mulai Hb, malaria, HIV, Sipilis, ditanya riwayat suntik TT, Penyakit dan detail lain yang bahkan di dokter kandungan belum ditanyakan sebelumnya. Bagaimana asupan gizi keluhan, tips dan trik lain selama kehamilan diinformasikan dengan memadai. Pengetahuan yang tidak di dapat di dokter sebelumnya. 

Sambil seiring waktu akhirnya nyari-nyari dokter kandungan di daerah sentani, ada dokter Liliana dan Christian Maxi. Pas ke dokter Liliana, dokter belum datang, begitu pula asistennya katanya bisa jam 8 malam keatas. Waduh...akhirnya melipirlah ke dokter Maxi, nah dokternya ada dan cepet prosesnya. Yah sudahlah ke dokter Maxi walaupun kata dokter Dian, dokter Maxi sering keluar kota dan emang bener pas mo kontrol kali kedua dokternya di luar kota dan entah kapan akan kembali liburnya. Akhirnya nyari lagi dan taraaaa..dapet dokter Fanny. Sebenenya temen dulu pernah nyaranin dokter Fanny, katanya dokter cewek dan komunikatif, bener sih pas ngantri ramee banget. Sambil ngobrol sama ibu-ibu   yang kebetulan kontrol pasca lahiran. Dari ceritanya dia langsung lahiran di Rumah sakit, karena dokter Fanny lagi ga masuk ada acara keluarga (eng ing eng......) dan rumah sakit rujukannya penuh, akhirnya di rujuk di RSUD di sana sempet diitelantarkan katanya mo dinduksi tapi dicuekin karena emang pas pasien bersalin lagi banyak. Akhirnya melahirkan sendiri deh sampai susternya kebingungan. Hah? Apa emang kalo lahiran dokter ga dampingi? Ternyata setelah ngobrpl sana sini ma ibu-ibu memang bener. Di sini kebanyakan kalo lahiran langsung ke rumah sakit dan di tolong sama bidan atau suster yang disana. Pihak RS akan memberi tahu dokter yang bersangkutan via telepon saja atau jika ada keadaan darurat atau segera SC baru dihubungi dokternya. Nah loh ! semakin memperkuat deh untuk lahiran di puskesmas aja sama bidan Dahlia. Kalau nanti kudu dirujuk setidaknya udaj ada referensi dokter terakhir. Oh ya dokter Fanni lumayanlah, mau mendengarkan, dan jawab jika ditanya tidak seperti yang dibayangkan yang kata temen komunikatif banget. Tapi lumayanlah....Bagian menyenangkannya adalah erssa dengan setia temani mommynya kemanaaaa aja mo di puskesmas, ke dokter...dia exciting banget punya adek..dan sering banget ciumin perut mommynya sambil ajak adeknya ngobrol. 

Wow..ini ngomongin kue jadi curhat yang berkepanjangan, hihihihihi.
Balik lagi ke brudel cake. Cake ini akhirnya dibikin dengan padua resep pondcake hanya susu diganti santan dan diberi ragi. Dua bahan yang kudu jadi syarat nya brudel. Hasilnya yah seperti cake lembut dan ga seret tapi aroma rotinya ga nahan....apalagi diberi toppping kenari dan keju..belum lagi kejutan chocochips dan kismis di tiap potongannya. Juara dan favorit banget deh nih kue.


BRUDEL CAKE
By Mommy Erssa

Bahan biang :
1/2sdm Ragi instan
1/2sdt Gula pasir
50 ml  Air

Bahan :
200gr Margarin
125 gr Gula pasir halus
1/4sdt Essence vanila
4btr Telur
Santan instan kental 65 ml dilarutkan air 35ml (total 100ml)
300gr Tepung terigu protein sedang
20gr Susu bubuk
1sdt Baking powder
100 gr kismis dan chocochips

Topping :keju parut dan kenari yang cacah

Cara membuat :


1. Biang : larutkan ragi instan, gula pasir dan air hangat. Diamkan 10 menit sampai berbusa dan mengembang.
2. Ayak tepung, susu bubuk dan baking powder.

3. Kocok margarin, gula pasir halus dan essen vanili sampai lembut.

4. Masukkan telur satu persatu bergantian dengan sebagian campuran tepung terigu daan larutan santan dan dikocok perlahan. Masukkan ragi, kocok hinga rata, matikan mixer masukkan kismis dan chocochips dan aduk pakai spatula.

5. Tuang diloyang tulban diameter 22cm yang dioles margarin. Diamkan hingga mengembang hampir 2x lipat.

6. Oven 40 menit dengan suhu 180 derajat celcius sampai matang.

Selasa, 18 April 2017

Mie TiTi - Mie Kering - I Fu Mie



Sebenernya kepengennya makan ini waktu awal-awal kehamilan pas masih di Manokwari tapi pas mau menuju rumah makannya ga jodoh, tutup terus. Akhirnya lambat  laun terlupakan. Sempet beberapa bulan lalu bikin pake mie merk menjangan tapi karena keburu habis jadi ga difoto. Setelah itu ga perna kepengenan lagi...sampai kemarin ada kakak perempuan baru tiba  sehabis dinas di Makassar dan ternyata kakak laki nitip mie TiTi sama isterinya  yang memang sedang tinggal di sana. Ga kepengen juga...biasa aja...tapi setelah di makan rame-rame pas mereka lagi jagain bapak yang lagi operasi pun masih bersisa mie nya. Nah pas esok harinya jenguk bapak,diberilah sisa mie nya yang masih banyak juga, cuman toppingnya dah abis hehehehh.

Ketimbang mubazir yah sudah diberdayakan,masih baik ini..kriuknya juga masih. Sambil inget-inget di lemari es masoh ada udang,ayam hanya minus baso,yah sudahlah. Pas dapet kiriman sayur sawi ijo dari ibu, pas deh. Biasanya dimakan pakai acar cabe  rawit...wuih juara de rasanya tapi  karena ga ada sambel botol plus irisan cabe aja cukup. Ini bukan buat erssa karena terakhir yang bikin mie kering itu erssa wanti-wanti ga mau mie yang kriuk, katanya "mommy erssa ga suka mie nya keras" hihihihi jadi this is for mom only. 


Mie TiTi - Mie Kering - I Fu Mie
By Mommy Erssa

Bahan :
1 bungkus mie titi/ mie telor merk menjangan ukuran personal goreng hingga krispi
6-7 lembar daun sawi hijau
5 ekor udang kupas, kerat punggungnya
Daging ayam potong dadu 50  gram
1 butir telor kocok lepas
1 sdm  munjung tepung maizena larutkan dengan sedikit air
2 siung bawang putih
2 siung bawang merah
Garam 1 sdt
1/2 sdt kaldu jamur
Air 200 ml
Minyak 1 sdm untuk menumis
Lada bubuk 1 sdt

Cara  Membuat :

1. Tumis bawang putih bawang merah yang sudah dihaluskan hingga wangi, masukan daging ayam hingga berubah warna, beri garam,lada masukkan udang aduk hingga udang berubah warna, masukan sayur aduk hingga layu, beri air masak hingga setegah matang, tuang kocokan telur, aduk. Terakhir masukan kaldu bubuk dan larutan maizena, aduk hingga kental angkat.

2. Tata mie yang sudah digoreng di piring,siram  dengan sayuran diatasnya yang masih panas, sajikan dengan kecap, sambal botol,, acar cabe dan kucuran jeruk  nipis.








Senin, 10 April 2017

Bolu Kukus Gula Merah




Kepikiran banget pengen makan apam cowe khas Manado/Ternate/Tidore. Sejenis apam pakai gula aren yang warnanya coklaaat banget, cetakan daun pandan yang gede-gede trus dimakan pake kelapa parut yang mengkal...aw rasanya heaven on earth. Waktu di tidore, jajanan  ini di jaja keliling tiap pagi jam 6.30-7.00 dan masih anget, di tampah, suka beli banyak abis enak banget. Kue kampung yang bahan-bahannya ga macem-macem, belum kenal pemanis buatan, pengawet dll, masih alami semuanya, jadi rasanya makin warbyasah ! (Bahasa kekinian). Di rumah ada pohon pandan yang gede itu, dan ya bibitnya bawa dari tidore, nah mengolahnya ini yang belum nemu resep yang pas. Sempet nanya sama orang-orang tua, mereka ga pakai takaran, pakai feeling...nah lo susah banget konversinya. Berhubung apam cowenya entah kapan bisa dibikin, dan sebelum debay nya ileran (alesaaaan) jadi deh move on ke bolkus gula merah aja.




Apalagi pas lihat ig nya mbak Tintin Rayner yang bolkusnya ciamik, jadi penasaran, langsung bookmark resep dan cus eksekusi, tapi yup dimodif dengan penambahan santan,karena gula merah tuh cocok nya pake santen biar lebih nendang (imho sih). Trus penggunaan gula pasirnya dikurangi setengah. Hasilnya, manisnya pas, lembuuut, ga seret ditenggorokan, wangiiii...trus enak banget...seneng banget sama resep ini. Dulu pernah bikin versi eggless, enak juga  sih karena pakai santan, tp lebih lembut ini, tentu saja pakai kuning telur aja yang memang melembutkan kue. Dan alhamdulillah...tiap buat bolkus tipe mekrok gini pasti mekar sempurnaaaaah. Kuncinya di api yang besar dan kukusan yang sudah beruap banyak. Mau pake resep pake soda, non soda atau sejenisnya pasti tetap mekar merekah....kalo kata erssa "kue bunga-bunga brown mommy". Pas mateng ditungguin dingin sama erssa langsung santap dan bilang "mommy ini kue terenaaaak di dunia !" Katanya meniru dialog kevin di film robocar poli kesukaannya. Beneran saat mo dibawa buat bekal makan di jalan pas mo kunjungi nenekibu dan kakek yang lagi sakit dia keberatan, katanya ntar buat dia ga ada lagi, heeheheh setelah dijanjiin ntar mommy bikin lagi, baru deh mau  kue nya di share ke oma, nenek dan sodaranya yang lain heheheheh. Di bawah ini adalah resep hasil modifikasi, untuk resep asli bisa langsung cek ig nya mbak @Tintin Rayner 



Bolu Kukus Gula Merah
Source : Tintin Rayner
Modified by : Mommy Erssa

Bahan :

200 gr Gula Merah sisir halus
130 ml Air
3 helai Daun pandan
1/4 sdt Garam
65 ml santan instan kental
1/4 sdt Vanilla essence
2 butir Kuning Telor
1/2 sdt Soda Kue
25 gr Gula Pasir
1/4 sdt Baking Powder
250 gr Tepung segitiga/kunci
100 ml Minyak Goreng

Cara Membuat :

1. Didihkan air,gula merah,daun pandan, vanilla essence sampai larut. --- Saring kemudian sisihkan sampai suhu ruang.

2. Panaskan kukusan. Kocok kuning telor,  gula pasir Baking powder sampai pucat mengembang pakai mixer speed tinggi.

3. Masukkan secara berurutan : Air gula merah lalu campuran terigu dan baking soda sampai rata kocok dengan mixer speed paling rendah, masukkan minyak, kocok asal, matikan mixer, aduk pakai spatula.

4. Tuang dalam cup cake alas kertas, tuang hingga penuh, pakai cetakan cup cake yang kecil jadi 14 cup 

5.  Kukus selama 15 menit dengan api besar  dan beri jarak yg cukup antar cup sebaiknya tutup dandang dilapisi serbet, abaikan jika pakai klakat.

Sabtu, 08 April 2017

Sambal Jahe





Pengalaman di Manokwari makan lalapan mujaer, duuuh sambelnya ngga banget. Bener-bener disanyangkan. Saat itu bathin kalo tiba di Jayapura bakal makan lalapan mujaer bakar yang di warung Nusantara yang sambel jahenya pedas tapi bikin nagih. Nah akhirnya kesampean juga makan ikan mujaer bakarnya hehehe...dua kali pula, keduanya pun ditraktir, rejeki si jabang bayi kali yah...hehehhe. Makan bareng erssa pun dia habis seekor mujaernya dan nasi satu porsi ! yah seporsi untuk anak 3 tahun, makannya cuma pake kecap, tapi emang selain sambel mujaernya enak, dagingnya banyak, lembut dan lebih terasa manis ketimbang mujaer di bogor.

Nah, sambelnya ini yang kebayang-bayang, sebenernya taste sambalnya sangat familiar di lidah, karena semacam bumbu ikan bakar rica ala manado yang dibuat ibu, memang pake jahe tapi jahe sambel mujaer ini lebih kuat dan ternyata banyak jahe malah enak. Jika bumbu ikan bakar rica manado masih seimbang rasa bawang, jahe dan cabenya, sambel yang ini dominan jahe ma cabenya tapi enak juga. Jadi beraniin racik sendiri deh sambelnya, sekali racik ternyata sukses dan setelah beberapa kali bikin dan dicoba sama kakak juga pada suka dan langsung nebak, rasanya kok mirip lalapan nusantara?? And..yess ! artinya sukses. Makanya berani di share di sini. Saat hamil gini puas-puasin deh makan sambal jahenyananti kalau saat menyusui nantii bakal stop aneka sambal heheheh. Pengalaman sih waktu masih menyusui erssa sekali makan pedes erssa udah rewel minta ampun kaya ga nyaman begitu, jadinya lebih dari 2 tahunan ga makan sambal dan pedes-pedes lainnya hehehhe.

 



Sambal Jahe
By Mommy Erssa

Bahan :
100 gram cabe rawit merah
2cm jahe
1 siung bawang putih
5 siung bawang merah
Garam secukupnya
1/4 sdt lada bubuk
1/4 sdt kaldu jamur bubuk
 Minyak bekas gorengan ayam atau ikan secukupnya untuk menumis

Cara membuat :
1. Uleg/haluskan cabe,bawang putih,merah dan jahe, beri garam dan tes rasa, tambakan lada bubuk.

2. Panaskan minyak hingga beruap, masukkan bahan sambal, matikan kompor,aduk sebentar, angkat
 Siap disantap dengan ikan bakar, ayam goreng ataupun hanya dengan nasi hangat  saja ;))

Jumat, 07 April 2017

Cheesy Naan Bread




It’s a very late post....tapi masih inget bikin ini pas lagi kepengen makanan India, kebayang resto queen’s tandoor di seminyak-Bali manggil-manggil..chicken tandoori nya..duh mana tiap nonton serial India, iya serial India..lagi ngikutin beberapa serialnya hihihihihihi dan mesti ada acara makan nya duh...*ngelap iler. Beberapa kali lihat bumbu garam masala di supermarket sayang expired datenya bakal abis dalam itungan bulan jadi males mo beli karena ga tiap hari bakal pakai ni bumbu kan?

Yah sudahlah....jadi bikin yang bahan-bahannya ada saja, bolak-balik mikir browsing sana sini akhirnya jatuh pada roti naan. Ini juga roti yang suka dipesan pas di queens’s tandoor, tapi bukan yang plain melainkan yang keju, langsung deh eksekusi. Makan ini sambil ngebayangin dicocol pake karinya. Ternyata satu rasep jadi 18 pcs roti naan dan dimakan 2 hari, erssa juga suka malah dibilang cloud bread hahahhaah. Dia habis 3 sendiri dalam sehari. Kejunya pakai campuran keju quickmellt dan cheddar. Sebenernya mo pake mozarella Cuma sayang mozarella buat pizza aja kapan-kapan hehehehe.



Cheesy Naan Bread
By Mommy Erssa

Bahan

1 sendok teh ragi instant
1 sendok makan gula pasir
Sedikit air hangat
Campur bahan diatas tadi, diamkan 5 menit
260 gram tepung terigu protein tinggi
1/2 sendok makan gula pasir
1 sendok teh garam
1 sendok teh baking powder
3 sendok makan minyak zaitun (minyak sayur)
175 ml susu cair hangat
Keju mozarella atau cheddar quick melt.

Cara membuat

1. Campur gula pasir 1 sendok makan dan ragi. Beri air hangat diamkan 5 menit.
2. Campur semua bahan kering jadi satu. Kecuali garam beri cairan gula dan ragi, masukkan susu hangat sedikit demi sedikit uleni hingga kalis, beri garam
 masukan minyak uleni hingga kalis lagi.
3. Tutup dengan serbet. Diamkan 45 menit atau hingga mengembang 2x lipat
4. Setelah mengembang kempiskan. Bagi jadi 12 bulatan. Tutup dengan lap basah lg. Diamkan 30 menit.
5. Beri isian keju mozarella/cheddar, bulatkan kemudian Tipiskan dengan rolling pin. Tip : taburi tepung tempat menggiling dan atasnya dough sebelum di giling.
6.Masak dough di teflon tanpa minyak dengan api kecil dan ditutup pake tutup panci. Nanti dough akan melembung. Jadi gunakan tutup panci yang tinggi jangan yang ceper, bolak balik sekali saja, angkat tinggal dicocol pake kari